Rabu, 27 Februari 2013

Meneladani Cara Belajar Nabi Muhammad SAW Dengan Malaikat Jibril


Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT, bertugas menyempurnakan ajaran para Nabi sebelumnya untuk membawa kembali ke ajaran tauhid yaitu pengesaan Allah SWT. Nabi Muhammad adalah alummii sehingga tidak mungkin beliau menulis alqur'an sendiri dan hal tersebut meyakinkan kita bahwa alqur'an itu adalah benar-benar wahyu Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pegangan bagi orang-orang yang mau selamat dunia dan akhirat.
Wahyu yang pertama diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surah al'alaq 1-5. Wahyu tersebut memerintahkan kepada kita semua untuk membaca (iqra). Membaca, membaca dan membaca dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan. Pada ayat ini kalau kita ingin ilmu yang kita dapatkan bermanfaat jangan lupa sebelum membaca dan belajar kita berdo'a dulu kepada Allah yang telah menciptakan kita semua.
Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi memerintahkan iqra(bacalah) tiga kali dan ketika jibril membacakan ayat tersebut dengan membacakan ayat pertama dari surat al'alaq tersebut Nabi muhammad SAW mengikuti apa yang diucapkan Malaikat jibril.
Kalau kita permisalkan bahwa Malaikat Jibril tersebut adalah guru yang mengajarkan kepada murid-muridnya, maka seorang guru harus mengetahui dan sadar bahwa yang diajarkan kepada peserta didiknya adalah benar dan seorang guru ketika mengajarkan ilmu dan tidak langsung diterima dan difahami oleh peserta didiknya maka selayaknya guru tersebut mengulangi pelajaran yang disampaikan. Mungkin Ia lupa berdo'a ketika akan mengajarkan ilmu kepada anak-anak didiknya. Maka guru tersebut harus kreatif dan mencari cara-cara baru agar pelajaran yang disampaikannya bisa diterima peserta didik.
Peserta didik harus juga konsentrasi dan semangat memperhatikan dan menyimak apa yang diterangkan oleh guru agar apa yang disampaikan guru dapat dipahami. Agar pelajaran yang disampaikan guru mudah dipahami seorang murid juga harus berdoa sebelum belajar.
Itulah pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa turunnya wahyu pertama nabi Muhammad SAW. Seorang guru dan seorang murid kedua-duanya harus semangat dan konsentrasi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Guru harus sabar dalam menerangkan pelajaran kepada muridnya dan seorang murid jangan malu dan berkata kepada guru ketika ia belum paham pelajaran yang disampaikan guru. Jangan lupa berdoa kepada Allah SWT sebelum belajar karena ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah itu tidak akan diberikan kepada orang yang bermuat maksiat.

Minggu, 17 Februari 2013

JENIS-JENIS ENERGI


JENIS-JENIS ENERGI

Energi adalah sesuatu yang memang sangat dibutuhkan manusia, energi digunakan dalam berbagai macam hal, seperti salah satunya listrik. Listrik yang kita ketahui diperoleh dari diesel yang mengunakan bahan bakar minyak bumi dan batu bara, sedangkan persediaanya sangat terbatas dan telah diprediksi oleh para ahli geologis dan geofisika bahwa minyak bumi dan batu bara akan habis dalam kurun waktu 30-50 tahun kedepan. Nah, karena itu udah banyak ilmuan yang menemukan cara untuk memperoleh energi alternatif penghasil listrik, seperti info berikut:

1. Energi Surya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuB3XoCowcNx_MX2AW2OJb-wTK5S3bzHQ8pXbE7delueJTuYG3E7LE7EmqXTbhaTR7w8_nb2b4Rh_Bvokb-Oa8NTda5Ppjm9RHckOP3UA2_Zh36r1i6GB_p4pyGTP-flYeGAJHMa43laA/s320/panel+surya+energi+matahari.jpg

Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Matahari bisa digunakan untuk menghasilkan listrik dengan bantuan panel surya yang dapat mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.

2. Energi Angin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAf3LgX7jyDM4XRc3amLjFMsiCPuOe2QV1bfxqpGPeBz7H2q0mHyqDHQ9ExtY1ArvVdwGK6UXPW3gfwpL7nJUKGo60PU6jVPy89eaxBrCAKD1PVMlUJAzTf7G2FQMtbuQ4HqxMP3bzbAY/s320/energi-angin.jpg

Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai pembangkit listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan keadaan angin.

3. Hydropower
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhhTss5yN705jKqvkmn4Q2L-_9q9zN-M-5wPfl1Q3SIxqsPewbewddbc2GXOB3KiS6HkfwD-7cLnRZbx9e8_NhYJDgVVoHhFceqG2UcOS-gNZL98ICnmzYr55rV6W8xurIjwIIpar37wc/s320/hydropower2_large.jpg

Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir ini dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator yang dapat menghasilkan listrik.

4. Energi Biomassa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMGHxkZvAu38KjFiOi9K-CNMg2bPbA_PpbMhJRFCv2TvabPKQpj19Nwjyd1PoB1HG07J8ELcRlE5Nnsy3ESQIiYCKrhyZpPIEipWm_lY6nn9U2Ag_EEemZGZAZnYqbK6nvifeQb60PUs/s320/biomassa.jpg

Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput,, limbah pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar untuk transportasi dll. Namun, tentu biomassa akan menghasilkan energi listrik yang berbau tidak sedap.

5. Energi Gas Hidrogen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ZLYIAYb1Dnmd95PEg7kJxKekV2IviR-vdDaVs6z6uh7NnwMeWaK7HDN_2Bm4S741dw86mjX7NKo32RjJzlgPmUVpK3HIScifM3NGnMn2rljL1-zAB1vrY4Nv_CiqTL6I0EeLX1V6i7I/s320/hydrogen.jpg

Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.  Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.

6. Energi Panas Bumi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij2Sd7DzeEvVb4eIkn_DqBikxvOOB8QJliPXKesiWpazZp4-hIpYvG3M_bFEau_VrewQGHjWg8ABI5q_nbmEys7JLsCsPRw3W21Kfl8TX9We0mftcSJ54zS23Q_m3Gc8WUa4xIgsks8bs/s320/pembangkit+listrik+tenaga+panas+bumi+2.jpg

Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan menghasilkan listrik atau untuk aplikasi lain, seperti pemanasan rumah dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat ke permukaan. Tapi, tentu saja ini memelukan teknologi yang mahal.

7. Energi Gelombang Air Laut
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6SbU2BNfmmQolv6Ctt8mmY9dV52v-vS90KlyJ833MzTIovD26pEHQYTgWPF-UHRsvJ_d54rtKZHNL97lWRvRisrxl2lsMUcXxN-jEyvj8YavUChLL07mXeeAPOe225oNi931kJq8rYsw/s320/gelombanglaut.jpg

Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut dari panas yang tersimpan dalam air laut dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, selain itu energi yang dihasilkan oleh gelombang air laut hanya bisa digunakan di sekitar daerah laut saja. Tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.

8. Energi Ethanol
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgLc5JCwrySnxxxxTGAGmJc_ccdpEc9SlHCCQOfx3UCWSZnGhbFWpCaBEHHdBZ_U1Mdh9AgC8tPbtkExOsJbqZImwh6GlLC6zUVtEeECK3wPv7pXcNshAOjDaUZR8gYNXxjTdPa8HERsM/s320/energy-brazil-sugarcane-ethanol.jpg

Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.

9. Energi Gas Alam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiT4pggllIvGT_eAGh0zBggR3-uDjXJZL_lO1QdaMvw6Oyt4DiOsUpx3fluM_F0DYoKDE9Npx_SNnEz9Q0-TAjmkXTxTHcGjBhzm4Pwa03O3P3PgTmooxru0Vqi-y072TXXIAs475Sag/s320/natural-gas.jpg

Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk, karena metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut.

10. Energi Propana
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQDm_ONBKm65QwEeOd2dbSfz8FvzHdUtl0qK9h-g-ci-EKLQkgdmosV9CAzhuC0NQSjqq7N2MqSWga5H9SDk2W_AoBIOP_MdVKjjvyLE-QeUJpsMXy-e30eTLXQoRfo71XstqFHkpckRE/s320/LP_gas.jpg

Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca.

11. Energi Biodiesel
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16kfSbNr4nr6a9fVQCriYPBWrrHHc04Ve91_RpWczwF8WWBhxu9mFceZ1ayoQs6KCIh1ffb-2SCotHTLTcH4XUvPw_9arerW7-ptBnEJh_L4Rs4Z67UTbF7canRQPyzs6eQLfMCydafs/s320/biodiesel.jpg

Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Biodesel yang murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.

12. Energi Methanol
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLtb6Svt2iangZKRP59011cNr2ZEm50h5ZbE2KnOuGJioZPmlcb68fx0qsHoKJ1UN-YQC6j7hJQdKUnWcSpHFpii7M0jLPoycC69Q2WwCqkXR6U9u2HscSgkQ3RGiLXfM7ZwIp4AfvSQ/s320/Methanol+Fuel.jpg

Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.

13. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel ini.

14. Energi Piezoelektrik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9RRnWZ9yoGqWAlQEP1J0Xa_Ss4ydHvkvvXMVrldji9ZMtaDVUaL5uVX3tVJCJ2vsibjDe2cKZ4zEEknbGjkNkisYCCNvg1khqPYTVwbPFvhLElN9-uXkuPmJxEwKmIS0v6q2Osl1wPmc/s320/piezoelectric.jpg

Piezoelektrik merupakan sistem yang dapat mengubah gaya mekanik, khususnya gaya tekanan menjadi energi listrik. Piezoelektrik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik di tempat-tempat umum seperti contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di London. Jadi piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya diterapkan di dunia.

Berbagai Jenis Energi Terbarukan

Saya sering mendengar bahwa kita sedang menuju krisis energi. Energi yang diproduksi saat ini tidak lagi mencukupi kebutuhan (keserakahan?) manusia yang semakin banyak jumlahnya. Kita juga telah mempengaruhi alam seitar kita begitu hebat sehingga timbullah pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Salah satunya dikarenakan aktivitas manusia dalam memproleh energi. Semua ini masih sangat bisa diperdebatkan, benarkah asap knalpot motor saya mempengaruhi kematian seekor pinguin di Antartika? Entahlah.
Di semua hiruk pikuk ini muncullah sumber-sumber energi alternatif yang dikenal dengan sebutan energi terbarukan. Muncul lagi perdebatan. Murahkah? Amankah? Terjaminkah? Tak usah berdebat, lakukan apa yang mesti dilakukan. Sumber-sumber  energi alternatif itu, berdasar pembagian Kementrian ESDM, ialah panas bumi, angin (bayu), energi bio, aliran air dan air terjun, aliran samudra, dan sinar matahari.
1. Panas Bumi
Konon inti bumi merupakan besi cair yang sangat panas. Panas ini mampu melelehkan bebatuan di atasnya. Melalui mekanisme tektonik tertentu bebatuan yang disebut magma ini terkadang menyembur melalui letusan gunung berapi. Panas ini terkadang bocor dalam bentuk air panas di sumber-sumber air panas. Begitu panasnya hingga air berubah menjadi uap. uap inilah yang umunya dimanfaatkan dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk membangkitkan tenaga listrik. Panas bumi juga bisa dimanfaatkan sebagai pemanas ruangan.
2. Angin (Bayu)
Setiap hari angin berhembus. ANgin darat, angin laut, angin malam, dan sebagainya. Angin merupakan udara yang bergerak. Pergerakan udara terjadi karena perbedaan suhu. Pembangkitan listrik dari angin mirip cara kerja kipas angin namun dibalik. Pada kipas angin gerak motor akibat listrik menghasilkan putaran bilah kipas angin. Pada pembangkit listrik tanaga angin, angin memutar kincir yang membuat turbin berputar menghasilkan listrik.
3. Energi Bio
Energi bio berasal dari apapun yang dihasilkan makhluk hidup entah itu kotoran kambing atau jerami. Enerrgi bio umumnya dimanfaatkan untuk memperoleh bahan bakan semisal etanol dari jagung, cairan jarak, atau biogas dari berbagai kotoran hewan. Menghasilkan listrik dari energi bio mirip dengan pembangkitan listrik pada pembangkit listrik tenaga uap. Tentu saja limbah yang dihasilkan sama saja.
4. Aliran Air dan Air Terjun
Pembangkit listrik tengaga air sudah jamak ditemui. Bendunglah air,sungai dalam suatu waduk, buat lubang keluar air, taruh turbin di bawahnya, alirkan air, lalu nikmati listriknya. Persoalan yang sering muncul ialah perebutan air saat musim kemarau datang, dan pengaruh dibendungnya air sungai terhadap ekosistem di sekitarnya.
5. Aliran Samudra
Pembangkitan listrik dari aliran samudra sama dengan pembangkitan listrik tenaga angin, hanya yang bergerak kali ini adalah air laut bukan udara. Sayangnya, bagi manusia yang merupakan makhluk darat, laut adalah tempat penuh misteri, masih terasa asing. Memperoleh energi dari laut adalah hal yang jarang dilakukan.
6. Sinar Matahari
Kita semua mesti bersyukur kita memiliki matahari. Muara segala bentuk ebergi du muka bumi adalah energi dari matahari. BBM berasal dari tumbuhan mati jutaan tahun lampau yang berfotosintesis memanfaatkan sinar matahari. Angin bertiup karena perbedaan suhu udara akibat tidak meratanya penyinaran matahari yang diterima udara. Dan sebagainya. Pembangkitan listrik tenaga matahari saat ini dimungkinkan dengan teknologi sel surya. Sel surya terus dikembangkan, entahlah, sampai sejauh imajinasi para ilmuwan. Sel surya iniah kandidat utama pengganti pembangkit listrik konvensional terutama bagi wilayah dengan sinar matahari sepanjang tahun seperti Indonesia.
Demikian berbagai jenis energi terbarukan. Sebenarnya minyak bumi, gas alam, batubara merupakan energi terbarukan. Suatu saat jutaan tahun nanti kotoran kita akan menjadi gas alam, minyak bumi terbentuk lagi begitupun batubara. Namun, manusia berumur pendek dan mengeruk kekayaan alam demikian cepat. Semoga peradaban manusia memang tidak sedang menuju masa kehancurannya akibat keserakahan manusia dan ketidakpeduliannya pada rumahnya sendiri

Ulas Energi: Jenis-jenis Sumber Energi Terbarukan

Selama ini banyak negara yang menggantungkan sumber energinya pada batubara, minyak bumi dan gas alam. Namun ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi masalah besar. Hal ini dikarenakan keterbatasan bahan bakar fosil sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan. Pada akhirnya dunia akan kehabisan bahan bakar fosil atau bahan bakar fosil akan menjadi barang yang sangat mahal jika ingin dipertahankan sebagai sumber energi. Di samping itu, bahan bakar fosil merupakan penyebab pencemaran udara, air dan tanah serta menghasilkan gas rumah kaca (green house gas) yang berperan dalam pemanasan global.

Sumber daya energi terbarukan seperti angin, sinar matahari, tenaga air menawarkan pilihan yang lebih bersih untuk menggantikan bahan bakar fosil. Sumber daya tersebut lebih sedikit atau bahkan tidak mencemari atau pun menghasilkan gas rumah kaca. Dan sumber daya tersebut akan tetap tersedia.

1. Energi Surya
Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari, atau tenaga surya dapat digunakan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau mendinginkan rumah atau bangunan lain, menghasilkan listrik, memanaskan air dan bermacam proses industri. Kebanyakan sumber energi terbarukan berasal baik secara langsung maupun tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup, berperan dalam pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang digunakan sebagai energi biomassa dan mempunyai peran yang sangat penting dalam daur penguapan dan peresapan yang memungkinkan energi air.

2. Energi Angin
Angin adalah pergerakan udara yang terjadi akibat udara hangat naik dan udara dingin mengalir menggantikan udara panas. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad lalu untuk menggerakkan perahu layar dan menggerakkan kincir angin yang mengolah biji-bijian. Sekarang angin dipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik.

3. Energi Air
Air yang mengalir dari hulu ke hilir merupakan energi yang sangat besar. Air merupakan sumber daya terbarukan, yang secara terus menerus tersirkulasi oleh  penguapan dan peresapan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan menguap untuk membentuk awan. Kemudian air tersebut jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan dan salju dan mengalir melalui sungai dan aliran lain menuju lautan. Air yang mengalir dapat dijadikan energi untuk memutar kincir yang selanjutnya energi tersebut digunakan untuk proses mekanis industri. Energi aliran air juga dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui turbin dan generator.

4. Energi Biomassa
Pada awalnya, biomassa dikenal sebagai sumber energi ketika manusia membakar kayu untuk memasak makanan atau menghangatkan tubuh pada musim dingin. Kayu merupakan sumber energi biomassa yang masih lazim digunakan tetapi sumber energi biomassa lain termasuk makanan hasil panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu pertanian atau pengolahan hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan industri, juga gas metana sebagai hasil dari timbunan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar transportasi.

5. Hidrogen
Hidrogen mempunyai potensi yang luar biasa sebagai bahan bakar dan sumber energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mendukungnya masih dalam tahap-tahap awal. Hidrogen merupakan zat yang berlimpah di bumi. Sebagai contoh, air mengandung dua pertiga hidrogen, tetapi di alam hidrogen dijumpai bersama-sama dengan elemen lain. Sekali terpisah dari elemen lainnya, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk memasak dan memanaskan, juga untuk menghasilkan energi listrik.

6. Energi Panas Bumi
Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada generator dan menghasilkan listrik, atau untuk pemakaian lain seperti pemanasan rumah dan pembangkit daya pada industri. Energi panas bumi dapat diambial dari sumber di bawah tanah dengan pengeboran atau dari sumber lain yang lebih dekat dengan permukaan bumi.

7. Energi Gelombang Lautan
Lautan menyediakan banyak bentuk energi terbarukan, dan setiap bentuknya dikendalikan oleh kekuatan tersendiri. Energi dari gelombang lautan dan ombak dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan tenaga panas lautan dapt diubah menjadi listrik juga. Dengan teknologi yang ada sekarang ini, kebanyakan energi dari lautan kurang efektif dalam hal biaya dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain, namun tetap saja lautan menyimpan potensi energi yang besar untuk masa depan.

7 macam sumber energi ..
Saat ini Indonesia beserta negara-negara lain yang ada didunia ketergantungan terhadap batubara, minyak dan gas alam untuk memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan pada bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan menjadi terlalu mahal. Celakanya bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global atau Global Warming.
Sumber daya energi terbarukan, seperti angin, matahari dan tenaga air, menawarkan alternatif pengganti untuk bahan bakar fosil. Mereka menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada pencemaran atau gas rumah kaca. Dan kabar baiknya, sumber energi ini tidak akan pernah habis, oleh karena itu melalui artikel ini mari kita mengenal 7 sumber energi terbarukan tersebut :

1. Solar Energy

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicTRg55N5Vi0Xuk1gAXNIAYpLTKAKzpCY5b1rVo-QUELVf3ZLE18AvufgXx6WKCsrYAYUCdJ0HmROoWFW98H5mv0q81L5bhmW-A4JGMgjsSiNGSUBrmjy7CDaeTMeo04ViLKdezehyqL8/s200/energi+solar.jpg
Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari, atau energi surya, dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan lainnya, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.

2. Energi Angin

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEVkH79d8iH15twLpJeusBdcegqna5Nso4y4km5FJsGP_980dipSQHQa7nH0wqQ56nRRBTOMVbYcfNAYV-QeVg1otYuOqXUyml2UkZOC9h_5ZcahTeUzxDWWgwPEcVqyRs1qHZ3EYxuPs/s200/energi+angin.jpg
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin di bergegas untuk menggantinya. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir angin untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh turbin angin dan digunakan untuk menghasilkan listrik.

3. Hydropower

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYt-LNKuD4fw_i4k-vTH-FjwE37gVt0opNX0teTbLfXBpQm5eIsmHs5EfmaS9-2d0yCsXBfY3MMDwyfVlJdjdh7GPz_DquzAckvtKU-8U_A_VbKsb55JbdPoLHfikXLzcMYR2ZEf67yII/s200/Hydropower.jpg
Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan. Air adalah sumber daya terbarukan, terus diisi oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator. Energi air mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

4. Energi Biomassa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpHJ13hpy-lvK87o2_lCP7Pe1J9AgwLKV1Bv2XMUxhB-5EMEdkNF8thdrQ_xRrKIQXceInAE784g7bYUJ20dV-71TB2GNcFmupZahXWlYKe1hUp3425RnCmlZFw_VpohExJNhFT0VWTyY/s200/Energi+Biomassa.jpg
Biomassa telah menjadi sumber energi penting sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk memasak makanan dan menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain, limbah pertanian dan kehutanan dan residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah dipanen masyarakat. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar untuk transportasi, atau untuk memproduksi produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil.

5. Hidrogen

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsYfRgPClyluUe37SXinxC05unPxQHC9iYjv69PukpEIzpRXVMw8Tl4XJjXnUPuctno9F1y1wXY4HYjgRHIoxHwqrZg0Bcp7n1Rn1uLXp4O1-jOZ2YXMDQYQ2h8PuvYnDbPbmslYq_Bxs/s200/hidrogen.jpg
Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.

6. Energi Panas Bumi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjovstZNu7bNc7AHGVFzdTdItnwejTS3XQOFn-Z0ohj6OEZSyh64gGunvt5rWZUW1YS4xeWf84zyWwf0nux3zxj3EHHWzGjGZwKCiK9UvI4id7tBk37Lw0B0SPBOGcFJ5odHvcKMpRDWrs/s200/energi+panas+bumi.jpg
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan menghasilkan listrik, atau untuk aplikasi lain seperti pemanasan rumah dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat ke permukaan.

7. Energi Samudera

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeW_y4sgchGQuZmUOotDxQcETOY48ANJGsUToUGnZb3T23G5LSjM_Kpx64TX4oUgeXokvVgz_eMij2_IBdFkgK1iBSFpqUdVvwdS72aq87ZbsuEj_ocph60Kiyu5ivSGGeHv2Al2m64s0/s200/energi+samudera.jpg
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut-dari panas yang tersimpan dalam air laut-dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.

Jumat, 15 Februari 2013

Bagai Mengukir Di atas Batu


Usia kanak-kanak adalah masa keemasan dalam kehidupan seseorang. Segala yang dipelajari dan dialami pada masa ini –dengan izin Allah l– akan membekas kelak di masa dewasa.
Tak heran bila di kalangan pendahulu kita yang shalih banyak kita dapati tokoh-tokoh besar yang kokoh ilmunya, bahkan dalam usia mereka yang masih relatif muda. Dari kalangan sahabat, ada ‘Abdullah bin ‘Umar, ‘Abdullah bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Anas bin Malik g, dan banyak lagi. Kalangan setelah mereka, ada Sufyan Ats-Tsauri, Al-Imam Malik, Al-Imam Asy-Syafi’i, dan Al-Imam An-Nawawi rahimahumullah.
Begitulah memang. Dari sejarah kehidupan mereka kita bisa melihat, mereka telah sibuk dengan ilmu dan adab semenjak usia kanak-kanak. Jadilah –dengan pertolongan Allah l– apa yang mereka pelajari tertanam dalam diri dan memberikan pengaruh terhadap pribadi.
Demikian yang diungkapkan oleh ‘Alqamah t:
مَا حَفِظْتُ وَأَنَا شَابٌّ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ فِي قِرْطَاسٍ أَوْ وَرَقَةٍ
“Segala sesuatu yang kuhafal ketika aku masih belia, maka sekarang seakan-akan aku melihatnya di atas kertas atau lembaran catatan.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/304)
Bahkan ayah ibu mereka berperan dalam mengarahkan dan membiasakan anak-anak untuk menyibukkan diri dengan ilmu agama sejak dini dan menghasung mereka untuk mempelajari adab.
Muhammad bin Sirin t mengatakan:
كَانُوا يَقُوْلُوْنَ: أَكْرِمْ وَلَدَكَ وَأَحْسِنْ أَدَبَهُ
“(Para pendahulu kita) mengatakan: ‘Muliakanlah anakmu dan perbaikilah adabnya!’.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/308)
Senada dengan ini, Ibnul Anbari t mengatakan pula:
مَنْ أَدَّبَ ابْنَهُ صَغِيْرًا قَرَّتْ عَيْنُهُ كَبِيْرًا
“Barangsiapa mengajari anaknya adab semasa kecil, maka akan menyejukkan pandangannya ketika si anak telah dewasa.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/306)
Dari kalangan sahabat Rasulullah n, ‘Umar ibnul Khaththab z contohnya. Beliau selalu menyertakan putranya, ‘Abdullah bin ‘Umar c di majelis Rasulullah n, sementara orang-orang yang duduk di sana adalah orang-orang dewasa. Bahkan betapa inginnya ‘Umar agar putranya menjadi seorang yang terkemuka di antara para sahabat yang hadir di situ dari sisi ilmu. ‘Abdullah bin ‘Umar c menceritakan:
كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ n فَقَالَ: أَخْبِرْنِي بِشَجَرَةٍ تُشْبِهُ أَوْ كَالرَّجُلِ الْمُسْلِمِ لاَ يَتَحَاتُّ وَرَقُهَا وَلاَ وَلاَ وَلاَ، تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ. قَالَ ابْنُ عُمَرَ: فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ وَرَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ لاَ يَتَكَلَّمَانِ، فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ. فَلَمَّا لَمْ يَقُوْلُوْا شَيْئًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ n: هِيَ النَّخْلَةُ. فَلَمَّا قُمْنَا قُلْتُ لِعُمَرَ: يَا أَبَتَاه، وَاللهِ لَقَدْ كَانَ وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ. فَقَالَ: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَكَلَّمَ؟ قَالَ: لَمْ أَرَكُمْ تَكَلَّمُوْنَ فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ أَوْ أَقُوْلَ شَيْئًا. قَالَ عُمَرَ: لَأَنْ تَكُوْنَ قُلْتَهَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا.
“Dulu kami pernah duduk di sisi Rasulullah n, lalu beliau bertanya pada kami, ‘Beritahukan kepadaku tentang sebatang pohon yang menyerupai atau seperti seorang muslim, tidak pernah gugur daunnya, tidak demikian dan demikian, selalu berbuah sepanjang waktu.’ Waktu itu terbetik dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tapi kulihat Abu Bakr dan ‘Umar tidak menjawab apa pun sehingga aku pun merasa segan untuk menjawabnya. Tatkala para sahabat tidak juga mengatakan apa pun, Rasulullah n bersabda, “Itu pohon kurma.” Ketika kami bubar, kukatakan kepada (ayahku) ‘Umar, “Wahai Ayah, sebetulnya tadi terlintas di benakku bahwa itu pohon kurma.”“Lalu apa yang membuatmu tidak menjawab?” tanya ayahku. “Aku melihat anda semua tidak berbicara, hingga aku merasa segan pula untuk menjawab atau mengatakan sesuatu,” jawab Ibnu ‘Umar. ‘Umar pun berkata, “Sungguh, kalau tadi engkau menjawab, itu lebih kusukai daripada aku memiliki ini dan itu!” (HR. Al-Bukhari no. 4698)
Lihat pula Ummu Sulaim x yang menghasung putranya, Anas bin Malik z untuk selalu melayani Rasulullah n di usia kanak-kanaknya. Ummu Sulaim x mengantarkan anaknya memperoleh faedah besar berupa ilmu dan pendidikan dari beliau n. Anas bin Malik z menuturkan, “Rasulullah n tiba di Madinah ketika aku berumur delapan tahun. Maka ibuku pun menggandengku dan membawaku menghadap beliau. Ibuku mengatakan pada beliau, “Wahai Rasulullah, tak seorang pun yang tersisa dari kalangan orang-orang Anshar, baik laki-laki maupun perempuan, kecuali telah memberikan sesuatu padamu. Sementara aku tidak mampu memberikan apa-apa kepadamu, kecuali putraku ini. Ambillah agar dia bisa membantu melayani keperluanmu.” Maka aku pun melayani beliau selama sepuluh tahun. Tak pernah beliau memukulku, tak pernah mencelaku maupun bermuka masam kepadaku.” (Siyar A’lamin Nubala’, 3/398)
Begitu pula ‘Abdullah bin ‘Abbas c, sepupu Rasulullah n. Baru belasan tahun umurnya ketika Rasulullah n wafat, sementara sebelum itu dia banyak mengambil faedah ilmu dari Rasulullah n serta mendapatkan doa beliau. ‘Abdullah bin ‘Abbas c mengungkapkan, bagaimana inginnya dia mendapatkan ilmu dari Rasulullah n:
رَقَدْتُ فِي بَيْتِ مَيْمُوْنَةَ لَيْلَةَ كَانَ النَّبِيُّ n عِنْدَهَا لِأَنْظُرَ كَيْفَ صَلاَةَ النَّبِيِّ n بِاللَّيْلِ
“Aku pernah tidur di rumah Maimunah1 pada malam ketika Nabi n bermalam di sana untuk melihat bagaimana shalat Nabi n di waktu malam.” (HR. Al-Bukhari no. 698 dan Muslim no. 763)
Setelah Rasulullah n wafat, semangat Ibnu ‘Abbas c untuk mencari ilmu tidaklah surut. Didatanginya para sahabat Rasulullah n yang ada pada saat itu untuk mendengarkan hadits dari mereka. Ibnu ‘Abbas c menceritakan tentang hal ini:
“Ketika Rasulullah n wafat dan waktu itu aku masih belia, aku berkata kepada salah seorang pemuda dari kalangan Anshar, ‘Wahai Fulan, mari kita bertanya pada para sahabat Rasulullah n dan belajar dari mereka, mumpung mereka sekarang masih banyak!’ Dia menjawab, ‘Mengherankan sekali kau ini, wahai Ibnu ‘Abbas! Apa kau anggap orang-orang butuh kepadamu sementara di dunia ini ada tokoh-tokoh para sahabat Rasulullah n sebagaimana yang kaulihat?’ Aku pun meninggalkannya. Aku pun mulai bertanya dan menemui para sahabat Rasulullah n. Suatu ketika, aku mendatangi seorang sahabat untuk bertanya tentang suatu hadits yang kudengar bahwa dia mendengarnya dari Rasulullah n. Ternyata dia sedang tidur siang. Aku pun rebahan berbantalkan selendangku di depan pintunya, dalam keadaan angin menerbangkan debu ke wajahku. Begitu keadaanku sampai dia keluar. ‘Wahai putra paman Rasulullah, kenapa engkau ini?’ tanyanya ketika dia keluar. ‘Aku ingin mendapatkan hadits yang kudengar engkau menyampaikan hadits itu dari Rasulullah n. Aku ingin mendengar hadits itu darimu,’ jawabku. ‘Mengapa tidak kau utus saja seseorang kepadaku agar nantinya aku yang mendatangimu?’ katanya. ‘Aku lebih berhak untuk datang kepadamu,’ jawabku. Setelah itu, ketika para sahabat telah banyak yang meninggal, orang tadi (dari kalangan Anshar tersebut, red.) melihatku dalam keadaan orang-orang membutuhkanku. Dia pun berkata padaku, ‘Engkau memang lebih berakal daripadaku’.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/310)
Dari kalangan setelah tabi’in, kita kenal Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri t. Salah satu hal yang mendorong Sufyan Ats-Tsauri sibuk menuntut ilmu sejak usia dini adalah hasungan, dorongan, dan arahan ibunya agar Sufyan mengambil faedah dari para ulama, baik berupa ilmu maupun faedah yang didapatkan dengan duduk bersama mereka, hingga ilmu yang diperolehnya akan memiliki pengaruh terhadap akhlak, adab, dan muamalahnya terhadap orang lain.
Ketika menyuruh putranya untuk hadir di halaqah-halaqah ilmu maupun majelis-majelis para ulama, ibunda Sufyan Ats-Tsauri berpesan, “Wahai anakku, ini ada uang sepuluh dirham. Ambillah dan pelajarilah sepuluh hadits! Apabila kaudapati hadits itu dapat merubah cara dudukmu, perilakumu, dan ucapanmu terhadap orang lain, ambillah. Aku akan membantumu dengan alat tenunku ini! Tapi jika tidak, maka tinggalkan, karena aku takut nanti hanya akan menjadi musibah bagimu di hari kiamat!” (Waratsatul Anbiya’, hal.36-37)
Begitu pula ibu Al-Imam Malik t, dia memerhatikan keadaan putranya saat hendak pergi belajar. Al-Imam Malik mengisahkan:
“Aku berkata kepada ibuku, ‘Aku akan pergi untuk belajar.’ ‘Kemarilah!’ kata ibuku, ‘Pakailah pakaian ilmu!’ Lalu ibuku memakaikan aku mismarah (suatu jenis pakaian) dan meletakkan peci di kepalaku, kemudian memakaikan sorban di atas peci itu. Setelah itu dia berpesan, ‘Sekarang, pergilah untuk belajar!’ Dia juga pernah mengatakan, ‘Pergilah kepada Rabi’ah2! Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya!’ (Waratsatul Anbiya’, hal. 39)
Biarpun dalam keadaan kekurangan, mestinya keadaan itu tidak menyurutkan keinginan orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi sang anak. Lihat bagaimana ibu Al-Imam Asy-Syafi’i berusaha agar putranya mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang baik.
Diceritakan oleh Al-Imam Asy-Syafi’i t: “Aku adalah seorang yatim yang diasuh sendiri oleh ibuku. Suatu ketika, ibuku menyerahkanku ke kuttab3, namun dia tidak memiliki sesuatu pun yang bisa dia berikan kepada pengajarku. Waktu itu, pengajarku membolehkan aku menempati tempatnya tatkala dia berdiri. Ketika aku telah mengkhatamkan Al-Qur’an, aku mulai masuk masjid. Di sana aku duduk di hadapan para ulama. Bila aku mendengar suatu permasalahan atau hadits yang disampaikan, maka aku pun menghafalnya. Aku tak bisa menulisnya, karena ibuku tak memiliki harta yang bisa dia berikan kepadaku untuk kubelikan kertas. Aku pun biasa mencari tulang-belulang, tembikar, tulang punuk unta, atau pelepah pohon kurma, lalu kutulis hadits di situ. Bila telah penuh, kusimpan dalam tempayan (guci) yang ada di rumah kami. Karena banyaknya tempayan terkumpul, ibuku berkata, ‘Tempayan-tempayan ini membuat sempit rumah kita.’ Maka kuambil tempayan-tempayan itu dan kuhafalkan apa yang tertulis di dalamnya, lalu aku membuangnya. Sampai kemudian Allah memberiku kemudahan untuk berangkat menuntut ilmu ke negeri Yaman.” (Waratsatul Anbiya’, hal. 36)
Namun betapa mirisnya hati kita bila melihat anak-anak kaum muslimin sekarang ini. Dalam usia yang sama dengan para tokoh ini tadi, mereka tidak mempelajari ilmu agama ataupun memperbaiki adabnya. Akankah kita biarkan ini terus berlangsung?
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.