Rabu, 27 Februari 2013

Meneladani Cara Belajar Nabi Muhammad SAW Dengan Malaikat Jibril


Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT, bertugas menyempurnakan ajaran para Nabi sebelumnya untuk membawa kembali ke ajaran tauhid yaitu pengesaan Allah SWT. Nabi Muhammad adalah alummii sehingga tidak mungkin beliau menulis alqur'an sendiri dan hal tersebut meyakinkan kita bahwa alqur'an itu adalah benar-benar wahyu Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pegangan bagi orang-orang yang mau selamat dunia dan akhirat.
Wahyu yang pertama diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surah al'alaq 1-5. Wahyu tersebut memerintahkan kepada kita semua untuk membaca (iqra). Membaca, membaca dan membaca dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan. Pada ayat ini kalau kita ingin ilmu yang kita dapatkan bermanfaat jangan lupa sebelum membaca dan belajar kita berdo'a dulu kepada Allah yang telah menciptakan kita semua.
Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi memerintahkan iqra(bacalah) tiga kali dan ketika jibril membacakan ayat tersebut dengan membacakan ayat pertama dari surat al'alaq tersebut Nabi muhammad SAW mengikuti apa yang diucapkan Malaikat jibril.
Kalau kita permisalkan bahwa Malaikat Jibril tersebut adalah guru yang mengajarkan kepada murid-muridnya, maka seorang guru harus mengetahui dan sadar bahwa yang diajarkan kepada peserta didiknya adalah benar dan seorang guru ketika mengajarkan ilmu dan tidak langsung diterima dan difahami oleh peserta didiknya maka selayaknya guru tersebut mengulangi pelajaran yang disampaikan. Mungkin Ia lupa berdo'a ketika akan mengajarkan ilmu kepada anak-anak didiknya. Maka guru tersebut harus kreatif dan mencari cara-cara baru agar pelajaran yang disampaikannya bisa diterima peserta didik.
Peserta didik harus juga konsentrasi dan semangat memperhatikan dan menyimak apa yang diterangkan oleh guru agar apa yang disampaikan guru dapat dipahami. Agar pelajaran yang disampaikan guru mudah dipahami seorang murid juga harus berdoa sebelum belajar.
Itulah pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa turunnya wahyu pertama nabi Muhammad SAW. Seorang guru dan seorang murid kedua-duanya harus semangat dan konsentrasi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Guru harus sabar dalam menerangkan pelajaran kepada muridnya dan seorang murid jangan malu dan berkata kepada guru ketika ia belum paham pelajaran yang disampaikan guru. Jangan lupa berdoa kepada Allah SWT sebelum belajar karena ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah itu tidak akan diberikan kepada orang yang bermuat maksiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar